Langsung ke konten utama

Renungan di Ujung 2015

Menakar Sejauh Mana Melangkah

Allah memerintahkan kita untuk mengevaluasi dan mencela diri atas kekurangan kita dalam melakukan ketaatan dan amal shalih

By Rizki F. Usemahu July 20, 2015

Terkadang kita perlu untuk berhenti sejenak dari segala aktivitas pencapaian target yang telah kita rancang. Berhenti sejenak untuk mengevaluasi diri (muhasabatun nafsi) terhadap apa saja yang telah kita capai, kemudian hal-hal apa saja yang kiranya patut untuk kita jadikan bahan evaluasi atas diri kita. Karena diri ini masih belum selesai dengan permasalahannya, alangkah lebih baik jika kita mengoreksi diri dan sangatlah penting untuk me-re-chargesemangat dan niat awal kita dalam menuntut ilmu.

Allah memerintahkan kita untuk mengevaluasi dan mencela diri atas kekurangan kita dalam melakukan ketaatan dan amal shalih. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab. Perhatikanlah apa yang kamu tabung untuk dirimu dari amal shalih untuk hari kebangkitanmu dan saat kamu dihadapkan kepada Rabb-mu.”

Sebagaimana yang dinukilkan dari Syadad bin Aus radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala“. (HR. Ahmad, Turmudzi, Ibn Majah – dhaif).

Maka dari itu, apabila muhasabahsedemikian pentingnya, maka berusahalah, wahai saudaraku! Bila anda terbaring di waktu malam untuk tidur, evaluasilah dirimu dengan penuh kejujuran dan tanyailah diri anda:

• Berapa ayat yang saya hafal hari ini?
• Apakah saya sudah membaca wirid Al-Qur’an secara sempurna?
• Berapa hadist yang saya hafal sepanjang hari ini?
• Berapa lembar yang saya baca dari kitab Fulan?
• Berapa permasalahan ilmiah yang saya hafal atau yang saya kaji sepanjang hari ini?
• Apakah hari ini saya menghadiri majelis keimanan atau majelis ilmu yang bermanfaat?
• Berapa…?. Apakah…? Kenapa…? Bagaimana…? Dan seterusnya.

Apabila seseorang setelah mengevaluasi dirinya dan mendapati dirinya dalam keadaan baik, maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan memohon tambahan taufiq. Tetapi bila ia mendapatkan dirinya lalai dan kurang dalam belajar, maka hendaknya ia segera mengejar ketertinggalannya.

Mulailah lembaran baru dan penuhi dengan semangat mencari ilmu. Perhatikan apa yang memalingkanmu dari belajar sebelumya dan hendaklah kamu menjauhinya. Buatlah jadwal belajar yang pasti. Mintalah bantuan kepada rekan-rekan yang shalih untuk bisa mempraktikkannya. Dan, demi Allah! Inilah keuntungan yang sebenarnya!

Sumber: www.muslimah.or.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurusan Kuliah untuk Anak IPA dan IPS

Bagi anak SMA, Memikirkan akan kuliah kemana dan mengambil jurusan apa sudah dilakukan sejak awal bahkan sejak kelas 10. Sebab, itu mempengaruhi saat memilih jurusan IPA atau IPS bagi anak kelas 10. Maka dalam mengambil jurusan harus dipikirkan matang-matang dan harus mendukung untuk menentukan jurusan yang akan dipilih saat kuliah. Sebagai gambaran, Berikut ini saya beri daftar jurusan kuliah yang cocok untuk IPA dan IPS. IPA Teknik Informatika Teknik Elektro Teknik Mesin Teknik Industri Teknik Perminyakan Teknik Kimia Teknik Komputer Teknik Pertambangan  Teknik Sipil Teknik Metalurgi dan Material Teknik Fisika Teknik Penerbangan Teknik Perkapalan Teknik Planologi  Teknik Lingkungan Teknik Geologi Teknik Bangunan  Ilmu Komputer Teknologi Pangan  Biologi Kimia  Sistem Informasi Kedokteran Kedokteran Gigi Kedokteran Hewan  Arsitektur Farmasi Bioteknologi/Teknobiologi  Ilmu Kelautan Agronomi Agroekoteknologi  Agribisnis Pendidikan Matematika Pendidika

Info Kolam Renang Khusus Wanita di Jakarta

Assalamu’alaikum. Renang merupakan olahraga favorit banyak orang, dari anak-anak sampai dewasa. Dan saat ini muncul banyak tempat yang menyediakan fasilitas kolam renang. Tetapi bagaimanakah seorang muslimah jika ingin berenang? Pastinya tidak boleh campur dengan lawan jenis kan. via ummu-kholil.blogspot.com Jangan sedih dear, kalian semua memiliki kesempatan untuk menikmati dan bersantai di kolam renang dengan nyaman dan lebih leluasa. Postingan kali ini,  hellohijabers  share daftar kolam renang di Jakarta dan sekitarnya. Info ini didapat dari Instagram Ukhti  Amalia Dian Ramadhini  (Founder @PeduliJilbab ) Berikut 9 rekomendasi Kolam Renang Khusus Wanita di Jakarta dan sekitarnya :. 1. Yayasan Al-Jannah. Jl. Gudang Peluru B1 No.4, Tebet, Jakarta Selatan. Ph.+62 21 8311 1157. Harga tiket masuk Rp. 15.000 untuk perenang dan Rp. 5000 untuk pengantar. 2. Al-Hakim. Jl. Anugerah Rayano.107, Jatiwaringin, Pondok-Gede, Bekasi. Ph. (021) 8463916, (021) 8477208, (021) 934484

Kangen Njid

Tiba-tiba teringat 'njid', kakekku. Dulu waktu saya masih SD suka dititip nginep di rumah beliau di Cipinang Muara. Secara, mama saya punya anak lagi saat saya masih 1 tahun 4 bulan.. Njid adalah istilah untuk kakek dalam bahasa Arab. Njid saya adalah orang pintar. Beliau memahami bahasa Arab, Inggris, Jepang, dan sedikit Bahasa Belanda. Selain itu, di saat dulu pribumi tidak ada yg bersekolah kecuali anak pejabat dan anak pintar, kakekku termasuk yang direkrut agar bersekolah karena pintarnya. Perawakan kakekku tinggi 190 cm, bermata besar (belo), berhidung mancung layaknya orang Arab, dan berkuping caplang. Ini sebabnya kami cucu-cucunya, kupingnya kelihatan semua (caplang). Kata orang, mau peduli dan mau mendengar. Njid beristrikan nenek yang kami panggil ibu'. Ibu perawakannya sangat pendek, yakni mungkin hanya 145 cm. Tetapi ibu' sangat penurut dan penyabar. Kata mama, ini sifat yang diturunkan padaku. Waktu-waktu senggang ibu' diisi dengan kegiatan berman