Aku pernah menyeret diriku untuk tidak meyakini keadaan tetapi karena aku bertahan di keadaan tersebut, aku mulai terbiasa walau sebenarnya keadaan tersebut memang pantas untuk tidak diyakini.
lalu jika keadaannya tidak bisa diubah, apa yg sekarang harus aku lakukan karena aku telah menyelisihi dasar hatiku. ???
aku telah berkhianat kepada hati kecilku sendiri dan amat menyesalinya.
€€€€
hai kamu, aku hanya ingin hidup normal koq sebagai istri, pendamping siapapun yang menjadi pasanganku. tapi kamu, mengapa seberat itu untuk menyesuaikan frekuensi denganku?
aku sangat menghargai hubungan maka jika belum sefrekuensi, aku menarik kamu agar sefrekuensi denganku tetapi kamu tidak mau, menolak mentah-mentah, bahkan mencelaku kau katakan "aku ini suamimu bukan anakmu! ga usah maksa-maksa aku sesuai harapan keinginanmu!! bentuk saja anak-anakmu, hanya anak-anakmu seperti maunya kamu."
sejujurnya aku tidak bisa percaya dia lagi. tapi hidupku hari ini masih bergantung dengannya.
Ia masih membrowsing download film-film yang menurutku tidak nyaman ditonton. dia masih semaunya sendiri di rumah tanpa menaikkan level inisiatifnya untuk sekedar meringankan pekerjaan istrinya di rumah, tidak ada inisiatif mengajak anak main atau berolahraga di luar rumah atau ke masjid bersama, atau menonton film anak bersama. yang ia tonton hanya film yang memang ia ingin tonton, meskipun itu peringatan pemirsanya bukan untuk anak-anak sehingga sering sekali saya jijik melihatnya.
Menurutku, dia munafik sejati. Di awal masa perkenalannya terlihat sopan dan berwibawa tetapi ketika aku telah masuk ke dalam pernikahan bersamanya, ia melemahkanku. ia mencabik identitasku, belum lagi keluarganya.
yang sekarang harus kulakukan hanyalah berdiri di atas kaki sendiri sehingga aku menjadi kembali punya warna.
Dengan menulis ini, aku harap aku masih punya pegangan yakni hatiku sendiri karena ini adalah caraku meneguhkan prinsipku sendiri. Aku tidak mau menjadi yang terombang-ambing yang menyebabkanku menjadi seperti orang yang aneh.
~~~~~~
Aku hanya ingin mengingatkannya untuk merapikan hal ibadahnya sendiri agar ia rapih mengemudikan bahtera pernikahanku!
Assalamu’alaikum. Renang merupakan olahraga favorit banyak orang, dari anak-anak sampai dewasa. Dan saat ini muncul banyak tempat yang menyediakan fasilitas kolam renang. Tetapi bagaimanakah seorang muslimah jika ingin berenang? Pastinya tidak boleh campur dengan lawan jenis kan. via ummu-kholil.blogspot.com Jangan sedih dear, kalian semua memiliki kesempatan untuk menikmati dan bersantai di kolam renang dengan nyaman dan lebih leluasa. Postingan kali ini, hellohijabers share daftar kolam renang di Jakarta dan sekitarnya. Info ini didapat dari Instagram Ukhti Amalia Dian Ramadhini (Founder @PeduliJilbab ) Berikut 9 rekomendasi Kolam Renang Khusus Wanita di Jakarta dan sekitarnya :. 1. Yayasan Al-Jannah. Jl. Gudang Peluru B1 No.4, Tebet, Jakarta Selatan. Ph.+62 21 8311 1157. Harga tiket masuk Rp. 15.000 untuk perenang dan Rp. 5000 untuk pengantar. 2. Al-Hakim. Jl. Anugerah Rayano.107, Jatiwaringin, Pondok-Gede, Bekasi. Ph. (021) 8463916...
Komentar
Posting Komentar