Persahabatan, dibina karena sama kepentingan. Sama2 mengantar anak hingga ke pagar sekolah. Ya, saya hanya ibu biasa bagi 2 orang anak saya yang mereka itu bujang cerdas aktif. Aamiiiin...
Selain mengantar anak dan beberes rumah, kerjaan saya lainnya yaitu bikin tugas dari dosen dan Skripsi. Cape jelas, lieur pasti...karena saya hny mengerjakan semuanya sendiri. Paling seminggu sekali ada yg nyetrika pakaian datang ke rumah..
Tipe manusia ada yang logika, ada yg perasa. Perasa artinya mudah iba. Saya kasihan sama ibu teman TK anak saya yg sudah menjadi janda di usia muda, umurnya sekitar 28-an. Karenanya, saya suka perhatian sama anaknya. Tatapan matanya kayak sedih kosong gitu... Waktu dia ultah dan gak dirayakan, saya ada hadiah utk anaknya. Saat ibunya seringkali tanya2 tugas pr matematika anak pertamanya yang sudah kelas 5 SD, di ujung mata saya melek mau tidur (kadang dia nanya jam 10 malam) bayangkan....! saya mau menjawabnya walau kadang telat.
Selain itu, ada 1 ibu lagi yang anaknya pernah saya antar ke sekolah karna karn mengerti ia pasti sibuk. Saat itu, ada tugas masak bikin nasi kuning buat lomba 17 agustusan. Setiap kelas di TK wajib bikin kreasi nasi kuningnya masing-masing. Saya juga mengangkat usahanya utk bergabung ke grup Ok Oce kecamatan Kramat jati. Dia mengancam atas anak saya yang membela diri dinakali duluan oleh anaknya.
SySsudah berusaha kadi manusia baik utk mereka. Tapi gak diingat! Herannya, justru mereka 2 org itu yang entah karena kesal saya gak bisa selalu gabung sering-sering lagi sama mereka, atau karena iri. Saya gak mau ungkap ini lebih jauh..
Ketika saya didamprat yang paling keras oleh bagian dari mereka, dipermalukan di dalam grup, dipermalukan di depan ibu2 kelas lain anggota komite, saya hanya bisa speechless. Koq bisanya gara2 dia, mereka membully saya di grup dengan kata-kata kasar mereka, ya tapi saya cukup diam saja dan memulai minta maaf duluan walau hati gak ikhlas.. Sy ulangi sekali lagi, BELUM IKHLAS!
Tapi terus terang, saya gak suka orang bicara kasar ke sesama ibu2 lain. Meskipun si ibu itu dlm posisi salah sekalipun.
Jika tak ada kesempatan klarifikasi tapi sudah dijudge mati-matian, saya lebih baik berkata, "cukup tau" dan memilih pergi karena saya gak suka berdebat dan berkata kasar.
Kejadian ini terjadi di bulan Februari 2018, saat saya tengah menjalani seminar proposal di kampus. (!)
Saya janji gak akan berkawan akrab dengan mereka yang gak mau memahami kawannya dan mudah melukai dengan sembarang lisannya.
"Kadang kamu melihat kesalahan orang lebih besar dibanding perbuatan baik yang pernah dia upayakan ke kamu"
Selain mengantar anak dan beberes rumah, kerjaan saya lainnya yaitu bikin tugas dari dosen dan Skripsi. Cape jelas, lieur pasti...karena saya hny mengerjakan semuanya sendiri. Paling seminggu sekali ada yg nyetrika pakaian datang ke rumah..
Tipe manusia ada yang logika, ada yg perasa. Perasa artinya mudah iba. Saya kasihan sama ibu teman TK anak saya yg sudah menjadi janda di usia muda, umurnya sekitar 28-an. Karenanya, saya suka perhatian sama anaknya. Tatapan matanya kayak sedih kosong gitu... Waktu dia ultah dan gak dirayakan, saya ada hadiah utk anaknya. Saat ibunya seringkali tanya2 tugas pr matematika anak pertamanya yang sudah kelas 5 SD, di ujung mata saya melek mau tidur (kadang dia nanya jam 10 malam) bayangkan....! saya mau menjawabnya walau kadang telat.
Selain itu, ada 1 ibu lagi yang anaknya pernah saya antar ke sekolah karna karn mengerti ia pasti sibuk. Saat itu, ada tugas masak bikin nasi kuning buat lomba 17 agustusan. Setiap kelas di TK wajib bikin kreasi nasi kuningnya masing-masing. Saya juga mengangkat usahanya utk bergabung ke grup Ok Oce kecamatan Kramat jati. Dia mengancam atas anak saya yang membela diri dinakali duluan oleh anaknya.
SySsudah berusaha kadi manusia baik utk mereka. Tapi gak diingat! Herannya, justru mereka 2 org itu yang entah karena kesal saya gak bisa selalu gabung sering-sering lagi sama mereka, atau karena iri. Saya gak mau ungkap ini lebih jauh..
Ketika saya didamprat yang paling keras oleh bagian dari mereka, dipermalukan di dalam grup, dipermalukan di depan ibu2 kelas lain anggota komite, saya hanya bisa speechless. Koq bisanya gara2 dia, mereka membully saya di grup dengan kata-kata kasar mereka, ya tapi saya cukup diam saja dan memulai minta maaf duluan walau hati gak ikhlas.. Sy ulangi sekali lagi, BELUM IKHLAS!
Tapi terus terang, saya gak suka orang bicara kasar ke sesama ibu2 lain. Meskipun si ibu itu dlm posisi salah sekalipun.
Jika tak ada kesempatan klarifikasi tapi sudah dijudge mati-matian, saya lebih baik berkata, "cukup tau" dan memilih pergi karena saya gak suka berdebat dan berkata kasar.
Kejadian ini terjadi di bulan Februari 2018, saat saya tengah menjalani seminar proposal di kampus. (!)
Saya janji gak akan berkawan akrab dengan mereka yang gak mau memahami kawannya dan mudah melukai dengan sembarang lisannya.
"Kadang kamu melihat kesalahan orang lebih besar dibanding perbuatan baik yang pernah dia upayakan ke kamu"
Komentar
Posting Komentar