Bertahun-tahun aku menyimpan rasa tidak nyaman pada orang yaang menjadi suamiku, kini, di tahun kesepuluh, aku mulai mmahami garis takdir hidupku untuk menjadi temannya. aku tak sayang tapi aku patuh padanya dan melihat keduaorang-tuaku. ternyata rasa kurang sayang itu berasal dari ketidakmengenalanku kepadanya. setelah ikut mudik ke kampungnya di mana di sana di rumah tempatnya lahir tinggal ibunya seorang, aku menjadi paham bahwa ibunya sudah sangat tegar melepas kedua anaknya yang pergi merantau untuk melakoni tugas mencari nafkah, berkeluarga, dan semoga saja berkembang.
kita memang harus menggantungkan hidup kita pada Tuhan agar setiap keterperosokan tak membuat kita terlalu kaget dan setiap kemenanjakkan tak membuat kita menjadi bangga diri.
Suamiku adalah seorang petarung. Allah telah menuliskan namanya di antara nama-nama yang berlalu. 9 tahun aku hanya punya tepo seliro untuk menjadi anak yang patuh pada orang tua dan istri yg taat pada suami.
yang semula kubenci padanya adalah seputar masalah sikapnya yg cuek terhadap anak-anak. namun itu tak kudapati lagi setelah di tahun ke 10, kami dikaruniai seorang bayi perempuan.
aku belajar sabar saat kemenanjakkan gaya hidup menerpaku dan supaya tidak lupa diri, aku melihat dan selalu mengingat jasa guru tempatku bercerita, teman masa SMP ku ririn, sahabat kampusku Keke, Siska, dan Friday. Kadang sebagai pasangan baru, kami bertukar kisah dan saling menguatkan.
juga aku beruntung memiliki ibu pendidik yang selalu kasih sayangnya menuntunku agar dekat dengan Allah. Mengajarkanku untuk memantau anak-anak; ibadahnya, pergaulannya, makanannya, kecukupan gizinya . Begitu juga ayah yang pakem hifzhul lisan fan ibadah wajibnya terjaga, gemar bersedekah, dan rajin beraktivitas positif. kadang kujumpai, ayah menata pot bunga, menggunting ranting, memberi makan ikan dan burung peliharaannya, yang katanya jika kita menyayangi siapa yang di bumi, maka yang di langit akan jua menyayangi kita..
amat terasa benar kalimat ayat di Al-Qur'an yang menuliskan bahwa "boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu"..
Atas semua kejutan dalam hidup, kita hanya perlu meyakini bahwa itu garis takdir dari Tuhan yang harus kita jalani, lalui, dan isi, supaya waktu kita bermakna ...
❤️❤️❤️
Assalamu’alaikum. Renang merupakan olahraga favorit banyak orang, dari anak-anak sampai dewasa. Dan saat ini muncul banyak tempat yang menyediakan fasilitas kolam renang. Tetapi bagaimanakah seorang muslimah jika ingin berenang? Pastinya tidak boleh campur dengan lawan jenis kan. via ummu-kholil.blogspot.com Jangan sedih dear, kalian semua memiliki kesempatan untuk menikmati dan bersantai di kolam renang dengan nyaman dan lebih leluasa. Postingan kali ini, hellohijabers share daftar kolam renang di Jakarta dan sekitarnya. Info ini didapat dari Instagram Ukhti Amalia Dian Ramadhini (Founder @PeduliJilbab ) Berikut 9 rekomendasi Kolam Renang Khusus Wanita di Jakarta dan sekitarnya :. 1. Yayasan Al-Jannah. Jl. Gudang Peluru B1 No.4, Tebet, Jakarta Selatan. Ph.+62 21 8311 1157. Harga tiket masuk Rp. 15.000 untuk perenang dan Rp. 5000 untuk pengantar. 2. Al-Hakim. Jl. Anugerah Rayano.107, Jatiwaringin, Pondok-Gede, Bekasi. Ph. (021) 8463916...
Komentar
Posting Komentar