Langsung ke konten utama

Cinta dan Pernikahan

Sumber: https://mrfajarsyah.wordpress.com

Cinta dan Pernikahan

Ada fragmen fiksi yang menarik yang pernah saya baca di suatu milis. Cukup berkesan, walaupun ini hanya fiksi namun tidak ada salahnya bila kita mencoba mengambil kebaikan dari cerita ini:

Diceritakan ada murid yang bertanya pada gurunya. “guru, apakah cinta itu?”

Sang guru tidak serta merta menjelaskan definisi cinta menurutnya, ia ingin muridnya mampu menjawab sendiri pertanyaan pertanyaan dalam hidupnya dan ia hanya mengarahkan saja. “ pergilah engkau ke taman, berjalanlah dari pintu masuk hingga pintu keluar. Carilah bunga terindah yang ada di taman itu, namun jangan sekali kali kamu kembali ke tempat semula untuk mengambil bunga yang telah kau lewati ataupun mengambil bunga lain setelah kau memetik salah satu”, jawab sang guru

Sang murid pun pergi ke taman dan tak lama kemudian ia kembali tanpa membawa setangkai bunga pun. Ia pun berkata pada gurunya

“guru, ketika saya memasuki taman, di sepanjang perjalanan saya sebenarnya menjumpai  bunga yang indah rupawan, namun saya berkeyakinan bahwa ada bunga yang lebih indah lagi yang akan saya temui. Namun hingga pintu keluar, tidak ada bunga yang lebih indah dari bunga yang kutemui pertama kali”

Sang guru hanya menjawab singkat, “begitulah cinta”

Suatu saat, sang murid kembali bertanya, “Guru, apakah pernikahan itu?”

Sang guru pun berkata dengan perkataan yang sama, ““ kembali pergilah engkau ke taman, berjalanlah dari pintu masuk hingga pintu keluar. Carilah bunga terindah yang ada di taman itu, namun jangan sekali kali kamu kembali ke tempat semula untuk mengambil bunga yang telah kau lewati ataupun mengambil bunga lain setelah kau memetik s alah satu”, jawab sang guru

Sang murid pun kembali pergi ke taman dan tak lama kemudian ia kembali membawa setangkai bunga.

“itukah bunga yang terindah yang kau temui?”, Tanya sang guru

“sebenarnya, ini bukan bunga yang paling indah yang kutemui tadi di taman. Ketika aku berada di taman, aku menemukan bunga ini. indah, maka aku memutuskan memetiknya dan aku bergegas ke pintu keluar. Namun, sepanjang perjalanan, aku menjumpai banyak bunga lain yang lebih indah. Namun, seperti yang guru katakan, aku tidak memetik bunga yang lain”

Sang guru menjawab singkat, “ itulah pernikahan..”

Ketika kembali menemukan fragmen fiksi ini, aku kembali teringat persepsiku sebelum menikah. Cinta itu harus diperjuangkan, karena aku yakin dia orang yang cocok denganku dan aku bisa menerima dia apa adanya.

Ketika pascapernikahan, aku pun tetap berkeyakinan bahwa dia orang yang tepat untukku, namun kebersamaan aku dan dia harus terus diperjuangkan.

Harus terus diperjuangkan sebab banyak sekali godaan baik eksternal maupun internal yang akan terus mengusik sejalan usia pernikahan kami.

Untuk istriku, terima kasih untuk 5 bulan yang indah dan mari kita memperjuangkan kebersamaan kita hingga ujung waktu.

Harapanku, kelak kita bisa menghadirkan cinta di jalan idealisme dan cita cita di masa datang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurusan Kuliah untuk Anak IPA dan IPS

Bagi anak SMA, Memikirkan akan kuliah kemana dan mengambil jurusan apa sudah dilakukan sejak awal bahkan sejak kelas 10. Sebab, itu mempengaruhi saat memilih jurusan IPA atau IPS bagi anak kelas 10. Maka dalam mengambil jurusan harus dipikirkan matang-matang dan harus mendukung untuk menentukan jurusan yang akan dipilih saat kuliah. Sebagai gambaran, Berikut ini saya beri daftar jurusan kuliah yang cocok untuk IPA dan IPS. IPA Teknik Informatika Teknik Elektro Teknik Mesin Teknik Industri Teknik Perminyakan Teknik Kimia Teknik Komputer Teknik Pertambangan  Teknik Sipil Teknik Metalurgi dan Material Teknik Fisika Teknik Penerbangan Teknik Perkapalan Teknik Planologi  Teknik Lingkungan Teknik Geologi Teknik Bangunan  Ilmu Komputer Teknologi Pangan  Biologi Kimia  Sistem Informasi Kedokteran Kedokteran Gigi Kedokteran Hewan  Arsitektur Farmasi Bioteknologi/Teknobiologi  Ilmu Kelautan Agronomi Agroekoteknologi  Agribisnis Pendidikan Matematika Pendidika

Info Kolam Renang Khusus Wanita di Jakarta

Assalamu’alaikum. Renang merupakan olahraga favorit banyak orang, dari anak-anak sampai dewasa. Dan saat ini muncul banyak tempat yang menyediakan fasilitas kolam renang. Tetapi bagaimanakah seorang muslimah jika ingin berenang? Pastinya tidak boleh campur dengan lawan jenis kan. via ummu-kholil.blogspot.com Jangan sedih dear, kalian semua memiliki kesempatan untuk menikmati dan bersantai di kolam renang dengan nyaman dan lebih leluasa. Postingan kali ini,  hellohijabers  share daftar kolam renang di Jakarta dan sekitarnya. Info ini didapat dari Instagram Ukhti  Amalia Dian Ramadhini  (Founder @PeduliJilbab ) Berikut 9 rekomendasi Kolam Renang Khusus Wanita di Jakarta dan sekitarnya :. 1. Yayasan Al-Jannah. Jl. Gudang Peluru B1 No.4, Tebet, Jakarta Selatan. Ph.+62 21 8311 1157. Harga tiket masuk Rp. 15.000 untuk perenang dan Rp. 5000 untuk pengantar. 2. Al-Hakim. Jl. Anugerah Rayano.107, Jatiwaringin, Pondok-Gede, Bekasi. Ph. (021) 8463916, (021) 8477208, (021) 934484

Kangen Njid

Tiba-tiba teringat 'njid', kakekku. Dulu waktu saya masih SD suka dititip nginep di rumah beliau di Cipinang Muara. Secara, mama saya punya anak lagi saat saya masih 1 tahun 4 bulan.. Njid adalah istilah untuk kakek dalam bahasa Arab. Njid saya adalah orang pintar. Beliau memahami bahasa Arab, Inggris, Jepang, dan sedikit Bahasa Belanda. Selain itu, di saat dulu pribumi tidak ada yg bersekolah kecuali anak pejabat dan anak pintar, kakekku termasuk yang direkrut agar bersekolah karena pintarnya. Perawakan kakekku tinggi 190 cm, bermata besar (belo), berhidung mancung layaknya orang Arab, dan berkuping caplang. Ini sebabnya kami cucu-cucunya, kupingnya kelihatan semua (caplang). Kata orang, mau peduli dan mau mendengar. Njid beristrikan nenek yang kami panggil ibu'. Ibu perawakannya sangat pendek, yakni mungkin hanya 145 cm. Tetapi ibu' sangat penurut dan penyabar. Kata mama, ini sifat yang diturunkan padaku. Waktu-waktu senggang ibu' diisi dengan kegiatan berman