Kelahiran yang kesekian, regenerasi kulitmu akan terbarukan. Juga menurut ulama, dosa-dosamu sebelum melahirkan akan dihapus jua. Aku harap, aku tak melakukan dosa karena mencurigaimu atau menantangmu. Bukan tabiat aku yang seperti itu. Apa nyaman berada di nuansa gencatan bicara? Semula kau baik lalu kau mengecewakan dan amat mengecewakan, lalu kau berbuat baik padaku lagi lalu kau sejalan dengan pikiranku--ini yang paling aku senangi. Karena bertentangan dengan pikiran orang terdekat itu melelahkan. Lalu malam itu kau mengecewakan aku lagi dan menguatkan egomu untuk tidak mau membantu menyiapkan susu bagi anak keempatmu. Kalau kuprotes, anak itu siapa yang menginginkannya?, jawabnya kamu, tidak aku. Tapi kamu juga tidak bisa merawatnya, tepatnya kamu begitu cuek, mendukung kejumawaanmu 'itu bukan urusanku' dan menyerahkan semua urusan anak-anak--selain keuangan kepadaku. Mengajak kedua anak lelakimu untuk olahraga pagi saja kamu masih enggan. Tampaknya kamu tidak belajar
Siang itu ketika sedang di toko es krim yang sedang naik daun, saya ketemu mama A. Sejak sebulan lalu dari hari itu, mama A memang sounding ingin bercerita/ curhat/ ngadu, tentang hal yang menjadikannya merasa berada di titik terendahnya. Tanpa janjian akan ketemu di toko itu, di pintu masuk toko ia menarikku. "Nin, gue pengen cerita banget sama lu dari kemaren-kemaren, eh nina sendiri juga lagi galau", serunya. "Ya ampun Mba, gak nyangka ya kuta bakal ketemu di sini", jawabku. Seminggu sebelumnya, aku mendatangi rumah mba R atau mama A sekedar ingin main sambil bawa nasi uduk. Mama A adalah teman TK pertama anak saya. Dari semuanya, yang paling terasa cocok adalah bergaul dengan mba R. Rumahnya tutup semua; pintu dan jendela. Biasanya dibuka sedikit kalau memang sedang ada di rumah. Akhirnya saya pulang. Saya menceritakan ini kepada mba R. Kami duduk di teras toko kosmetik samping toko es krim itu. Duduk, ngedeprok.. Tiba-tiba mba R bilang, "Suami gue s